PENGEMBANGAN pertanian di daerah perbatasan DAGING
SAPI” DALAM PERSPEKTIF pemberdayaan dan penguatan modal sosial dan NEGARA BERDAULAT
Oleh:
Tri Pranadji
Keberhasilan “daging sapi” sebagai indikator keberhasilan “sektor” strategis lain
Visi dan misi:
(1) Swasembada
(2-3 tahun)
(2) Eksportir
(bertanding dengan negara seperti Australia, AS, dan Brasilia) dengan
memanfaatkan keunggulan regional (Asean dan Asia Pasifik) dan moral sentiment
(Budaya timur dan Islam)
Sebagai bagian dari Sistem pembangunan terpadu
(1) Keterkaitan
inter-sektor pertanian: multi-fungsi (ekosistem)
(2) Antar
sektor
(3) Integrasi
vertikal: industrialisasi pertanian pedesaan
(4) Otonomi
daerah: perencanaan pembangunan daerah (antar daerah; prov/kab/kota)
(5) Diintegrasikan
dengan pol-ek-sos-bud hankam
Sebaran ternak sapi
(1) Sebaran
orang; ternak mengikuti sebaran orang
(2) Sebaran
ekosistem (?)
(3) Sebaran
infrastruktur (?)
(4) Sebaran
daerah rawan infiltrasi dan intervensi asing (?)
Strategi pengembangan
(1) Pengamanan
daerah khusus (DKI Jakarta) yang mempunyai efek berputar; aktual,
sosio-psikologi-pasar, keresahan sosial, dan stabilitas politik
(2) Daerah
pengembangan efisiensi ekonomis
(3) Daerah
potensi berbasis agro-ekosistem (luar Jawa)
(4) Daerah
tertentu yang sudah mempunyai faktor pendukung (enabling and supprting system:
potensi pakan, infrastruktur terbatas, kekurangan ide/pengetahuan, dan vivi
kepemimpinan kepala daerah)
(5) Daerah
penyangga (perbatasan dan pulau-pulau terluar)
Stakeholder utama
(1) Individu
(peternak tradisional, sarjana di desa, generasi muda pedesaan yang alergi
“mencangkul”
(2) Kelompok
primordial: pesantren, subak, kelompok agama dan kepercayaan
(3) Kelompok
profesional di pedesaan dengan badan hukum (Koperasi) disertai pembinaan
profesional
(4) BUMN
Langkah-langkah Strategis
(1) Tugas
bersama (bukan hanya Dirjen Peternakan); lintas K/L
(2) Kemenhan
(non-militer)
(3) Daerah
tertinggal
(4) Pertahanan
negara di kawasan perbatasan
(5) Organisasi,
manajemen, SDM, finansial support, infrastruktur, energy, telekomunikasi
(6) Berbagai
percontohan: individu, kelompok, jaringan K/L
(7) PERDA/UU/PP
Faktor distorsi
(1)
Negara produsen
(2)
Komprador asing
(3)
Keterbelakangan budaya, SDM, Organisasi, kebijakan
politik yang kuat
******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar